AGEN POKER
Surat Terbuka Untuk Ibu, Dari Anakmu yang Sulit Bilang RinduAGEN POKER TERBAIK- Surat Terbuka Untuk Ibu, Dari Anakmu yang Sulit Bilang Rindu
PokerVQQ - Bu, membuka surat ini dengan menanyakan kabarmu kurasa terlalu baku. Beberapa menit yang lalu kita baru saja bertukar kabar via pesan singkat di ponsel. Tapi, hari ini di tengah hiruk pikuknya kesibukan, terselip rindu padamu yang tak bisa aku ucapkan. Entah dengan alasan malu atau mungkin hubungan kita yang sejak dulu tak sehangat itu. Karenanya surat ini tentang rindu yang sulit terucap, tentang sayang yang tak sempat terkatakan.
Mungkin saat membuka surat ini, kubayangkan Ibu tengah sibuk berbenah di rumah sambil menunggu Bapak pulang. Atau tengah sibuk memberi ceramah pada adik yang bengalnya luar biasa. Bu, ditengah rutinitasmu itu, aku berharap Ibu sempat untuk membaca suratku ini.
Bu, membuka surat ini dengan menanyakan kabarmu kurasa terlalu baku. Beberapa menit yang lalu kita baru saja bertukar kabar via pesan singkat di ponsel. Tapi, hari ini di tengah hiruk pikuknya kesibukan, terselip rindu padamu yang tak bisa aku ucapkan. Entah dengan alasan malu atau mungkin hubungan kita yang sejak dulu tak sehangat itu. Karenanya surat ini tentang rindu yang sulit terucap, tentang sayang yang tak sempat terkatakan.
Mungkin saat membuka surat ini, kubayangkan Ibu tengah sibuk berbenah di rumah sambil menunggu Bapak pulang. Atau tengah sibuk memberi ceramah pada adik yang bengalnya luar biasa. Bu, ditengah rutinitasmu itu, aku berharap Ibu sempat untuk membaca suratku ini.
Agen Poker Terbaik - Terkadang aku pun iri melihat mereka yang dengan lepasnya memeluk ibunya. Tak segan bilang sayang dan dengan romantisnya memberikan bunga di hari Ibu setiap 22 Desember. Hubunganku denganmu mungkin tak sehangat itu ya Bu? Tapi, kehangatan itu menjelma dalam bentuk lain. Kehangatan itu terasa ketika Ibu begitu mengkhawatirkan keadaanku yang tengah sakit di ranah rantau. Atau bahkan saat Ibu memarahiku yang kerap melewatkan waktu sarapan.
Mungkin kalau dipikir-pikir ini terdengar lucu ya, Bu. Dulu saat kita dekat, kita sering berdebat. Ya, itu karena kita berdua punya pandangan yang berbeda tentang masa depan. Aku yang ingin melepas lajang setelah kesuksesan di tangan, tentu bertentangan dengan Ibu yang dengan tulus ikhlas mendedikasikan hidupnya untuk keluarga. Mengorbankan mimpimu, menepikan egomu, yang semata atas nama profesi paling mulia, yakni menjadi ibu rumah tangga. Kelak, jika impian ini sudah terpenuhi, aku ingin seperti Ibu.
Agen Poker Terbaik - Bu, bisa jadi alasan mengapa aku sulit berucap rindu, semata karena aku ingin membahagiakan Ibu bukan dengan ‘sekadar’ ucapan. Aku ingin membahagiakanmu dengan tindakan. Meski kadang ucapan rindu juga diperlukan sebagai bukti sayang. Aku sadar betul bahwa agenda untuk membahagiakanmu selalu kalah dengan segudang impian yang sudah kurencakan.
Setidaknya mendoakanmu menjadi agenda wajibku selepas habis salat. Hanya doa yang mampu kubingkiskan untukmu. Semoga Ibu sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan-Nya. Amin.
0 comments:
Post a Comment